01 Maret 2018
Blibli future progam adalah bentuk dedikasi PT Global Digital Niaga Blibli.com dalam membangun masa depan. Program yang dilaksanakan selama 3 semester (1,5 tahun) ini didedikasikan tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan teknis namun juga kepemimpinan dan pengembangan diri. Blibli juga memberikan kesempatan peserta untuk mengikuti proses bisnis di industri e-commerce. Tidak lupa sebagai bonus, peserta akan mendapatkan beasiswa setiap bulannya. 3 Mahasiswa DTETI beruntung mendapatkan kesempatan mengikuti program tersebut, mereka adalah Adhika Setya Pramudita (TI 2014), Elisabeth Diana Kartika Sugiarto (TI 2014), dan Fransiskus Anindita Kristiawan (TI 2014) yang sejak Agustus 2016 sampai dengan Februari 2018 mereka mengikuti rangkaian program yang dilaksanakan oleh PT Global Digital Niaga Blibli.com tersebut.
Selama 3 semester, terdapat 3 fase yang harus dilewati oleh para peserta. Pada setiap fasenya, peserta diberikan ilmu soft skill dan hard skill selama kurang lebih 2 minggu di masa libur kuliah, lalu diberi project yang harus dikerjakan selama sisa waktu dalam 1 semester. Selama pengerjaan project, peserta akan dibimbing oleh mentor yang berpengalaman.
Fase 1 (Semester 5)
Fase pertama dalam program ini mencakup semua materi dasar yang terdiri dari kemampuan teknis: java, html, css, javascript, scrum, SDLC dan Design Pattern. kemampuan non teknis: 7 Habbit of Highly Efficient People (habbit 1, 2, dan 3). Project pada fase ini memperdalam pengetahuan mengenai dasar pembuatan website sederhana dan komponen-komponen penyusunnya.
Fase 2 (Semester 6)
Fase kedua dalam program ini mencakup pendalaman dan pengembangan atas materi-materi dasar pengembangan aplikasi web yang sudah didapatkan di fase sebelumnya yang terdiri dari kemampuan teknis: Aspect Oriented Programming with Spring MVC, Git, Framework for Front-end development, dan Unit Test. Serta kemampuan non teknis: 7 Habbit of Highly Efficient People (habbit 4,5). Project pada fase ini memperdalam kemampuan dalam pengembangan Aplikasi Web yang berbasis framework Spring/Springboot serta front-end framework seperti AngularJS
Fase 3 (Semester 7)
Fase ke 3 dalam program ini mencakup kemampuan teknis: pemahaman mengenai UX, Automated Testing, Continuous Integration, Android Develoment. Serta kemampuan non teknis: 7 Habbit of Highly Efficient People (habbit 6,7). Project pada fase ini difokuskan untuk memperbaiki performa dan tampilan project pada fase 2, termasuk menambahkan Automated Testing dan menerapkan , Continuous Integration.
Setiap fase diakhiri dengan ujian pemahaman dan evaluasi project. Peserta yang berhasil lolos melewati 3 fase program ini, dapat langsung menjadi bagian dari Bliblioneers.
Selain pengumuman kelulusan, rewards akan diberikan kepada peserta dengan 2 kategori kemampuan teknis: performa terbaik, peningkatan kemampuan terbaik, dan 6 kategori kemampuan non teknis: risk taking, excellence, serving, encourage growth and innovation, passionate & proud, customer focus, team work.
Selamat kepada 3 mahasiswa DTETI yang berhasil memperoleh kesempatan tersebut, semoga pengalaman yang diperoleh bermanfaat bagi pengembangan diri di masa yang akan datang.
27 Februari 2018
Persiapan selama berbulan-bulan akhirnya berbuah hasil. Tim LJ yang digawangi oleh Axellageraldinc Adryamarthanino (TI 2015), Farras Aulia Muhammad (TI 2015), Raufi Mussadiq (TI 2015) berhasil meraih juara pertama dalam ajang Hackathon Arkavidia Informatics & IT Festival 4.0 yang diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung pada tanggal 9 sampai 10 Februari 2018 silam. Arkavidia Informatics & IT Festival merupakan serangkaian acara IT skala nasional yang selalu mengangkat topik atau isu mengenai perkembangan IT terkini dan dengan harapan dapat memberikan dampak yang positif untuk Indonesia.
Acara ini diselenggarakan untuk mahasiswa seluruh Indonesia oleh Program Studi Teknik Informatika, Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi, serta Himpunan Mahasiswa Informatika ITB. Acara Arkavidia ini memiliki berbagai cabang lomba yakni: Technovation, Hackavidia, Programming Contest, dan Capture the Flag. Selain itu juga diselenggarakan Expo dan Seminar. Aplikasi yang dikembangkan oleh Tim LJ adalah sebuah keyboard yang dapat membantu para pemilik online shop dalam menerima order dengan fitur-fitur seperti template chat dan check ongkir tanpa harus ke situs kurir.
Untuk menjadi finalis dalam kompetisi ini Tim LJ harus terlebih dahulu mengumpulkan proposal hingga akhirnya lolos seleksi untuk menjalani Hackathon. Tiap tim diberi waktu 24 jam untuk mengembangkan aplikasi sesuai dengan proposal yang sudah lolos seleksi. Setelah itu tiap tim diberi waktu untuk mempresentasikan aplikasi yang sudah dikembangkan. Pemenang dari Hackathon ini berturut-turut adalah Tim LJ dari Universitas Gadjah Mada, Tim dari Universitas Padjadjaran, dan CPDahuluHackathonKemudian dari Universitas Binus.
20 Februari 2018
Bidang industri kreatif saat ini khususnya di Indonesia merupakan industri yang sedang mengalami perkembangan dengan pesat. Industri kreatif merupakan Industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya mengadakan Engineering week Lomba Karya Tulis Ilmiah se-Nasional dalam menumbuhkan ide-ide baru dari mahasiswa untuk ikut serta dalam pembangunan nasional melalui industri kreatif serta mengembangkan potensi intelektual dan pola pikir yang kritis terhadap situasi dan permasalahan yang ada.
Kompetisi ini diikuti oleh berbagai universitas di Indonesia dengan membuat karya tulis ilmiah yang selanjutnya memasuki tahap final untuk mempresentasikan gagasannya di depan dewan juri. Moh. Nur Fauzan (Teknik Elektro), Syahirul Alim Ritonga (Teknik Mesin), M. Aisya Fatima Sampurno (Teknik mesin), dan di bawah bimbingan langsung oleh Dr.Eng. Herianto S.T.,M.Eng., mewakili Universitas Gadjah Mada dalam ajang kompetisi ini. Presentasi dilakukan pada tanggal 12 Mei 2017 di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Fauzan dan tim mengusung inovasi untuk membuat 3d Tector sebuah teknologi yang dapat mendeteksi putus dan tersumbatnya filamen fiber pada saat proses cetak berlangsung dimana hal ini merupaakan permasalahan inti 3d printing di Indonesia.
Sistem kerjanya yakni dengan mendeteksi keberlanjutan penambahan filamen bahan baku 3D printer. Bila kerusakan terdeteksi maka sistem otomatis mesin akan berhenti dan memberikan sinyal peringatan kepada operator berupa SMS atau telepon. Hal ini akan menghindarkan produsen dari kesalahan produksi akibat filamen terputus dan meningkatkan efisiensi waktu produktivitas.
Pada hari yang sama, tanggal 12 Mei 2017 dilakukan penutupan diikuti pengumuman pemenang lomba. Universitas Gadjah Mada menerima hasil yang cukup memuaskan, Syahirul dan tim berhasil memperoleh Juara 1 pada ajang lomba ini.
Tidak hanya memberikan tantangan bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan potensinya dalam penulisan karya ilmiah (konseptual) maupun kreatifitasnya (konseptual dan aktualitas/produk yang diwujudkan sesuai konsep. Ajang ini juga mernotivasi mahasiswa agar mampu menyampaikan aspirasi dan pendapat mereka tentang isu-isu strategis dibidang industri kreatif.
(disalin dari: http://ft.ugm.ac.id/universitas-gajah-mada-memenangkan-ajang-lomba-industri-kreatif/)
20 Februari 2018
Artechno merupakan salah satu ajang kompetisi tahunan dibidang computer science dan information technology yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi (Fasilkom-TI) Universitas Sumatera Utara yang merupakan salah satu program kemahasiswaan wakil rektor 1 USU di bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kealumnian. Pada tahun ini Artechno diselenggarakan berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan meningkatkan skala kompetisi bertaraf nasional. Artechno 2017 diselenggarakan selama 3 hari berturut turut dimulai dari tanggal 10 -12 Oktober 2017.
Kompetisi yang diselenggarakan yaitu kompetisi Programming, UX Design, Bisnis TIK serta Software Development. Peserta yang ikut kompetisi Artechno berjumlah sekitar 200 peserta yang berasal dari berbagai universitas di seluruh Indonesia yaitu STMIK Mikroskill, Universitas Potensi Utama, Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Teknologi Del, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Lampung, Universitas Tanjungpura Kalimantan, Institut Teknologi Bandung, Politeknik Caltex Riau, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, STIKI Malang, Universitas Syiah Kuala, Politeknik Negeri Medan, STMIK Time, Universitas Diponegoro, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Telkom Bandung, STMIK Budidarma Medan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor.
Pada ARTechno tahun ini tim UGM yaitu tim IF Society (Fauzi Atsalatsa (TI 14), Dewa Ayu Putu Nadya H (TI 14), Muhammad Adib Yusrul Muna (TI 14)) membuat sebuah aplikasi yaitu Amata. Amata adalah konsep re-design untuk informasi akademik kampus dengan memberikan fitur kegiatan akademik yaitu notifikasi seputar jadwal kelas, kehadiran dosen, portal integrated FO Online dan Live Queue, pegumuman kegiatan akademik, dan push notification based on preference. Selain itu, Amata juga memberikan kemudahan dengan memberikan fitur fasilitas kampus meliputi lahan parkir, Wifi Locations, perpustakaan, transportasi kampus, dan laboratorium.
Pada ARTechno 2017 ini tim UGM berhasil mendapatkan juara 1 pada bidang UX Design. Selamat!
17 Desember 2016
BCA Tech Day terdiri dari 3 rangkaian acara yakni Tech Land, Tech Vation, dan Tech Talk. Melalui kegiatan Tech Land, mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai inovasi teknologi, khususnya di bidang perbankan. Selanjutnya, mahasiswa ditantang untuk berkompetisi mendesain ide atau gagasan seputar mobile application dalam ajang Tech Vation. Pada kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2016 tersebut delegasi mahasiswa DTETI berhasil meraih juara III dalam ajang Tech Vation.
14 November 2016
UGM kembali menorehkan prestasi melalui tim Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) yang telah mengikuti Kompetisi Muatan Roket Indonesia dan Roket Indonesia (Komurindo) dan Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (Kombat) yang berlangsung pada 24 – 27 Agustus 2016 di Lanud TNI AU, Pameungpeuk, Garut Jawa Barat. Komurindo-Kombat merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Tim GMAT berhasil menjuarai di ketiga kategori yang dilombakan. Di kategori muatan roket memperoleh penghargaan sebagai best idea, di kategori roket EDF (Electric Ducted Fan) memperolah penghargaan sebagai Juara 4 dan di kategori muatan balon atmosfer memperoleh penghargaan sebagai best design.
Berikut adalah Tim dari DTETI yang berpartisipasi dalam ajang Kombat-Komurindo 2016:
10 November 2016
Tanggal 8 hingga 22 Oktober 2016 Hermawan Hidayat salah satu mahasiswa DTETI FT UGM bersama 14 mahasiswa terbaik dari 11 Universitas terkemuka lainnya mengikuti program CSR global Huawei Seeds for the Future di Beijing dan Shenzhen, Tiongkok. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang berkecimpung di sektor TIK agar dapat belajar dan mendapatkan pengalaman bekerja di kantor pusat Huawei di Tiongkok, serta serta mengenal budaya Tiongkok dan pengalaman bekerja antar budaya dalam suasana bisnis global.
Dalam program Seeds for the Future, para peserta mengikuti beragam aktivitas yang terbagi menjadi dua tahap kegiatan. Di tahap pertama, para mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mempelajari budaya Tiongkok, termasuk mengikuti pelatihan dasar Bahasa Mandarin, kaligrafi, melukis, serta sesi pertukaran ide dengan murid lokal.
Kemudian pada tahap kedua, para mahasiswa mengikuti pelatihan mengenai inovasi teknologi terbaru di Kantor Pusat Huawei. Tidak hanya itu saja, mereka juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi pabrik Huawei dan melihat secara langsung proses produksi perangkat terbaru melalui kegiatan di demo room milik Huawei.
Sumber: http://telko.id/7830/
22 Agustus 2016
Potensi Indonesia sebagai negara agraris tidak diragukan lagi. Namun, di sisi lain masih terdapat kendala dalam upaya pengembangan produktivitas pertanian. Di sektor tanaman padi, pengembangannya masih belum maksimal karena beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut yaitu pada sistem pengairan yang kurang baik.
Sistem pengairan di Indonesia mayoritas masih menggunakan model tradisional, sehingga efektifitas distribusi air kedalam lahan persawahan masih rendah. Hal tersebut terlihat saat masa tanam tiba yaitu banyak petani berlomba-lomba mendapatkan air untuk dialirkan ke sawah mereka dengan cara apapun, seperti membuka air milik petani lainnya.
Kondisi inilah yang membuat mahasiswa UGM dari Sekolah Vokasi yang terdiri dari Khoerul Anam (Teknologi Jaringan), Novrizal Dwi Rozaq (Teknik Elektro), Riza Nurfaisal (Elektronika dan Instrumentasi), Stefani Galuh (Elektronika dan Instrumentasi), dan Shalahudin Al Ayub (Teknologi Informasi) merancang Interion Smarture “Integrated Distribution Water for Smart Agriculture” .
“Alat ini dipergunakan sebagai solusi pendistribusian air sawah secara otomatis berbasis mikrokontroler dengan kombinasi teknologi IoT (Internet for Things),”tutur Anam, Rabu (1/6).
Menurut Anam karya yang dirancang melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini bertujuan untuk melakukan buka-tutup pintu arus air dari irigasi dan sumber air yang masuk kedalam sawah atau antar sawah menggunakan motor DC. Alat ini diatur secara otomatis dengan mikrokontroler, serta tambahan sensor ketinggian air dan kelembaban tanah di setiap sisi sawah serta sumber air.
Selain itu, sistem alat Interion Smarture ini juga dapat melakukan perintah kontrol dan monitoring jarak jauh menggunakan mobile apps. Hal tersebut memanfaatkan tren teknologi saat ini yang tengah berkembang ke arah IoT (internet for Things).
“ Sumber energi yang digunakan pada alat tersebut direncanakan berasal dari panel surya yang ditempatkan di area persawahan, sehingga tidak akan bergantung terhadap kebijakan energi,”imbuhnya.
Untuk saat ini, Interion Smarture dikembangkan dalam bentuk prototipe. Prototipe ini dibuat dengan memenuhi dan memperhatikan segala aspek, sehingga fungsi yang dihasilkan oleh prototipe akan sama dengan kondisi riil dari alat yang dibuat. Dengan hadirnya alat ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengatasi distribusi pengairan persawahan yang lebih baik dan efisien (Humas UGM/Tri)
22 Agustus 2016
Mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Aji Resindra dan Muhamad Randi Ritvaldi, yang juga menjadi perwakilan Badan Semi Otonom FEEDBACK, berhasil meraih Juara 1 pada lomba Pemrograman Programmable Logic Control yang diadakan oleh Politeknik Negeri Jakarta pada tanggal 30 Maret – 2 April 2016.
Lomba tersebut merupakan rangkaian acara ETIME 2016 yang rutin diadakan setiap tahunnya. Lomba Programmable Logic Control tersebut diikuti sekiranya 60 tim dari universitas dan politeknik di seluruh Indonesia. Perlombaan terdiri dari tiga babak yaitu babak penyisihan, babak semifinal, dan babak final. Dalam setiap babak setiap tim diharuskan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh dewan juri dengan cara membuat suatu program ladder.
Pada babak penyisihan, setiap kelompok diharuskan untuk menyelesaikan permasalahan mengenai mesin pencuci mobil otomatis. Pada babak semifinal setiap kelompok diharuskan untuk membuat suatu program yang mampu mengatur beban yang digunakan berdasarkan jumlah daya yang tersedia dan prioritas beban. Pada babak final, persoalan yang dihadapi masih sama seperti pada babak semifinal namun dengan prioritas beban yang berbeda. Tantangan lebih dari babak final ini, selain membuat program ladder, setiap tim juga harus membuat program untuk Human Machine Interface (HMI). Selain itu kedua program yang sudah dibuat tadi akan dijalankan pada sebuah PLC yang sudah disediakan untuk diujicoba langsung di hadapan dewan juri. Kedua mahasiswa yang menjadi perwakilan DTETI tersebut mampu melakukan semua tahapan lomba dengan baik hingga akhirnya meraih juara 1 dalam kontes ini.
Harapannya, mahasiswa DTETI UGM terus mengembangkan semangat berkreasi dan berkompetensi sehingga mampu menjadi mahasiswa yang berprestasi baik di sektor akademik maupun non akademik.
22 Agustus 2016
Mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTETI FT UGM) kembali mengukir prestasi membanggakan di Islamic Apps Contest dengan meraih Juara 2. Kompetisi tersebut diselenggarakan pada 25-27 Maret 2016, di Universitas Brawijaya.
Lomba Islamic ICT Apps merupakan wadah mahasiswa untuk berkreasi membuat inovasi untuk memajukan peradaban islam, maka diusunglah tema Kemajuan Teknologi Informasi untuk Peradaban Islam. Final perlombaan ini dimeriahkan oleh 18 finalis dari berbagai universitas di Indonesia. Tim Teknologi Informasi DTETI FT UGM yang diwakili oleh Dwi Aji Kurniawan, Nurrahmat Pradeska, dan Rafika Amini berhasil mendapatkan juara II dengan karya Chimory, sebuah aplikasi permainan yang diperuntukkan bagi anak dan remaja sebagai sarana pembelajaran angka dan huruf hijaiyah.
Harapannya, aplikasi yang dikembangkan oleh mahasiswa DTETI FT UGM dapat memberi manfaat besar bagi penggunanya. Kami pun berharap, mahasiswa lain juga terpacu mengembangkan aplikasi yang bermanfaat sekaligus meraih berbagai penghargaan.
22 Agustus 2016
Mahasiswa UGM berhasil memenangkan Lomba Inovasi Bulan K3 Pertamina RU IV Cilacap pada 25 Februari 2016 lalu. Tim Peneliti Joss dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik (DTETI FT) UGM meraih juara 1 kategori mahasiswa dengan mengajukan model pengaturan intensitas cahaya lampu otomatis berbasis sensor cahaya alami.
Lomba Inovasi Bulan K3 diselenggarakan oleh Pertamina RU IV Cilacap dan diikuti 50 peserta yang berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa di Indonesia. Tim UGM yang terdiri dari Muhammad Hasan Habib, Handika Putra, dan Irfan Joyokusumo dari DTETI FT berhasil menyisihkan 24 tim lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi tersebut diantaranya Institut Teknologi Bandung, Universitas Sumatera Utara, Universitas Jendral Soedirman, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Airlangga.
Ketua Tim Joss UGM, M. Hasan Habib, mengatakan dalam kategori mahasiswa lomba kali ini diikuti sebanyak 25 tim dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Selanjutnya, dipilih delapan besar yang dinyatakan lolos untuk presentasi dalam babak final di Cilacap.
“Saat final kami mempresentasikan dan melakukan demo model pengaturan intensitas cahaya lampu otomatis berbasis sensor cahaya alami (Wi-LLC). Alhamdulillah dinyatakan sebagai yang terbaik,” tuturnya, Rabu (2/3) di DTETI FT UGM.
Model pengaturan intensitas cahaya lampu otomatis berbasis sensor cahaya alami yang dikembangkan Tim Peneliti Joss UGM ini dinamai Wireless Light Luxs Controller (Wi-LLC). Program ini dikembangkan untuk mengurangi konsumsi energi listrik dengan memanfaatkan cahaya alami.
“Sekitar 9-20 persen konsumsi energi di Indonesia belum optimal terutama di sektor pencahayaan. Hal itu mendorong kami untuk mencari solusi atas persoalan tersebut,” jelas Habib.
Setelah itu, mereka kemudian berupaya memanfaatkan cahaya alami dari sinar matahari untuk mereduksi penggunaan energi listrik. Dengan Wi-LLC ini nantinya satuan tingkat pencahayaan (luxs) pada lampu konvensional dapat direduksi oleh tambahan luxs cahaya alami.
“Memanfaatkan cahaya alami untuk mengurangi pemakaian energi listrik. Model seperti ini yang tengah kami kembangkan,” imbuh Handika Putra.
Handika menjelaskan Wi-LLC tersusun dari tiga komponen utama. Komponen tersebut adalah lampu LED, main controller, dan sensor cahaya wireless. Alat akan bekerja saat cahaya alami masuk ke dalam ruangan sehingga sensor akan menangkap rangsang cahaya tersebut. Selanjutnya, sensor akan mengirimkan data pada main controller secara wireless. Kemudian main controller akan mengidentifikasi kuantitas cahaya alami yang diterima oleh sensor. Setelah itu, akan diolah dalam main controller. Hasilnya akan digunakan untuk mengendalikan lampu agar luxs yang dikeluarkan lampu berkurang sebesar luxs cahaya alami yang masuk.
“Misal ada cahaya alami masuk ruangan sebesar 20 persen, maka jumlah tersebut akan berkontribusi mengurangi kerja lampu hingga 20 persen. Jadi, kerja lampu hanya 80 persen saja,” paparnya.
Model Wi-LLC ini telah dilirik oleh Pertamina RU IV Cilacap. Oleh karena itu, Habib dan kawan-kawan terus melakukan riset untuk mewujudkan produk Wi-LLC yang teruji secara laboratorium dan juga berlisensi.
“Saat ini kami fokus riset untuk menjadikan produk ini. Harapannya bisa jadi tahun ini juga,” tambah Irfan Joyokusumo.
Irfan mengatakan kedepan mereka akan menambahkan beberapa grup lampu terkendali dalam alat ini. Selain itu, juga akan meningkatkan kehandalan sensor cahaya wireless.
“Nantinya kami juga akan tambahkan fasilitas penyimpan data yang membantu pengguna memantau perkembangan energi yang bisa direduksi,”ujarnya. (Humas UGM/Ika)
22 Agustus 2016
Tim mahasiswa dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas TEknik UGM (DTETI FT UGM) kembali menuai prestasi di kancah nasional pada ajang Gemastik 2015. Kompetisi dengan tuan rumah Universitas Gadjah Mada ini telah diselenggarakan pada tanggal 26-28 Oktober 2015. Selamat kepada teman-teman DTETI yang telah meraih gelar juara, diantaranya:
#Juara 1 Kategori Pengembangan Bisnis TIK, Tim Ace Culture Indonesia
1. Andreas Gandhi(TI 12)
2. Sasmita Dewi Winahyu(TI 13)
#Juara 2 Kategori Pengembangan Bisnis TIK, Tim Classionary
1. Brian Yudhalaksana (TI 13)
2. Azka Aditya (TI 13)
#Juara 3 Piranti Cerdas, Tim AgroIndo
1. Andreas Gandhi (TI 12)
2. Rendy Yusuf Azhari(TI 11)
3. Hamdan Prakoso(TI12)
Selamat kepada mahasiswa DTETI yang kembali meraih prestasi membanggakan. Semoga di tahun mendatang dapat meraih gelar yang lebih banyak lagi.
22 Agustus 2016
Tim robot UGM berhasil meraih juara 3 kontes robot internasional (International Robot Contest) kategori curling yang diselenggarakan di KINTEX, Korea Selatan, Minggu (1/11). Kontes robot ini diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi (Ministry of Trade, Industry and Energy), KIRIA (Korea Institute for Robot Industry Advancement), dan SNUST (Seoul National University of Science and Technology). Kompetisi ini diadakan Minggu (1/11) dan diikuti oleh berbagai negara, seperti Jepang, Korea, Indonesia dan Hong Kong.
Pada kompetisi ini tim robot UGM diwakili oleh 6 orang mahasiswa dan 1 dosen pembimbing. Para mahasiswa bertanding sebagai perwakilan dari Indonesia. Mereka adalah Iman Agus Faisal, Imaduddin A Majid (mahasiswa Departamen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi), Azis Fajar Riyadi, Rendy Arminda Putra (mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Industri), Ja'far Shodiq Yusuf Bachtiar, Fauzi Nur Iswahyudi (mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika) dan Fahmizal (dosen Diploma Teknik Elektro) selaku dosen pembimbing.
“Tim Indonesia membawa robot humanoid yang berbentuk seperti manusia,” papar Faisal, salah satu anggota tim, Selasa (3/11).
Faisal menuturkan dalam kompetisi ini terdapat 4 kategori yang dipertandingkan. Keempat kategori tersebut adalah fight-Royal Rumble Match, Fight, curling , dan Survival marathon. Pada setiap kategori robot-robot yang bertanding mendapatkan misi untuk melakukan gerakan-gerakan, seperti menendang, berlari, memukul lawan, dan gerakan lainnya agar dapat memenangkan pertandingan. Pada kategori curling robot harus diprogram sehingga dapat dikendalikan untuk menendang sebuah objek ke titik tujuan.
“Semua tim bertanding dengan penuh semangat dan mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan usaha dan persiapan yang telah dilakukan,” imbuhnya.
Sementara itu Fahmizal, selaku dosen pembimbing, menambahkan tim robot UGM sangat beruntung karena berhasil mendapatkan juara ketiga pada kategori curling. Tim Indonesia berhasil menjadi juara setelah memenangkan pertandingan perebutan juara ketiga melawan tim Jepang.
“Hasil ini patut disyukuri sekaligus menjadi evaluasi bagi kinerja tim selanjutnya.Ke depan semoga bisa menjadi pemicu tim robot UGM agar bisa meraih hasil optimal di setiap kompetisi,” tegas Fahmizal (Humas UGM)
22 Agustus 2016
Mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTETI FT UGM) kembali meraih prestasi di Hackaton Indosat IWIC 2015 berkat Aplikasi Temu Jasa yang dikembangkan oleh Hardian Prakasa (TI 2011) dan Reza Adipratama yang berhasil memenangkan kompetisi yang digelar dari Jumat (9/10/2015) hingga Sabtu (10/10/2015) di Jakarta.Aplikasi tersebut dianggap oleh dewan juri Hackathon IWIC 2015 memiliki konsep yang baik untuk pengguna dan industri, selain juga memiliki nilai bisnis yang menjanjikan.Temu Jasa adalah aplikasi yang menghubungkan antara pencari dan penyedia jasa rumah tangga sehari-hari.
Dikutip dari kompas.com, Hardian mengatakan, "Jasa yang ditawarkan bermacam-macam, seperti service AC (air conditioner), renovasi rumah, bersih-bersih rumah, sampai sedot WC juga ada,"ujar Hardian saat dijumpai seusai acara pengumuman Hackathon.Di halaman aplikasi, pengguna bisa mencari jasa yang disediakan, lalu memilihnya berdasar rating, harga, lokasi, dan sebagainya.Temu Jasa dikembangkan di tiga ekosistem populer saat ini, yaitu Android, iOS, dan Windows Phone.Aplikasi tersebut dibuat oleh keduanya karena melihat selama ini penawaran jasa yang dilakukan di website e-commerce masih mengharuskan pengguna untuk menghubungi mereka secara terpisah.
Harapannya, aplikasi yang dikembangkan oleh mahasiswa DTETI FT UGM dapat memberi manfaat besar bagi penggunanya. Kami pun berharap, mahasiswa lain juga terpacu mengembangkan aplikasi yang bermanfaat sekaligus meraih berbagai penghargaan.
22 Agustus 2016
Mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTETI FT UGM) sumbangkan perungku kategori PKM-K pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 yang digelar di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). ketua tim juri Andang Subaharianto, Kamis (8/10/2015) malam, mengumumkan bahwa tim PKM-K (Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan) My Teacher Tangram, yang di ketuai oleh Muhamad Randi Ritvaldi dari Teknik Elektro, dengan anggota Verdiaz Refikhanata dan Urfan Qinthara dari Teknik Elektro, Tyas Nurul Hidayati dari Teknik Industri, dan Naufi Ulumun Nafiah dari Fakultas Psikologi dengan dosen pembimbing Avrin Nur Widiastuti, S.T,M.Eng. berhasil meraih perunggu.
My Teacher Tangram merupakan sebuah produk yang diusung dalam rangka mencerdaskan anak Indonesia melalui permainan edukasi. Produk ini terbuat dari bahan akrilik yang dihadirkan dalam tampilan bentuk menyerupai puzzle dengan 7 potongan dengan beragam bentuk dan warna untuk dirangkai menjadi beragam bentuk menyerupai benda disekitar sehingga tangram ini cukup berperan dalam membantu anak memvisualisasikan dan mengenal benda benda yang ada disekitar. Untuk satu produk tangram My Teacher tersedia dalam kemasan produk tangram yang dilengkapi dengan buku panduan berisikan informasi petunjuk permainan dalam membentuk 50 gambar disertai dengan panduan kosakata dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris. Cara permainan tangram ini juga tergolong mudah dan dirancang dengan usabilitas yang sesuai untuk anak pada usia 4-7 tahun. Ketika bermain, sang anak akan menebak dan mencoba coba bentuk potongan yang digabungkan menjadi satu pola besar berbentuk benda disekitar, hal ini akan memancing rasa ingin tahu dan memancing anak untuk terus berkreasi selain untuk memacu kognitif anak untuk mengenal benda benda disekitar. Produk tangram My Teacher ini juga telah mendapat dukungan dari beberapa stakeholder terkait, salah satunya yakni dukungan dari Dr. Mei Neni Sitaresmi, Dokter spesialis tumbuh kembang anak yang menyatakan bahwa Tangram My Teacher ini merupakan mainan edukasi yang baik bagi anak di masa pertumbuhanya, My Teacher tangram sebagai permainan yang sangat tepat untuk memancing rasa ingin tahu anak dan meningkatkan pola pikir anak melalui bentuk bentuk yang bervariasi.
“Untuk pemasaran produk My Teacher sendiri sudah tersedia di kota Yogyakarta, Bogor, Solo, dan Jakarta. Untuk target kedepanya kami akan memperluas wilayah pemasaran ke beberapa kota besar lainya di dan juga pengurusan paten untuk prduk My Teacher tangram edukasi ini”, Tutur Randi selaku ketua tim PKM-K My Teacher.
22 Agustus 2016
Gadjah Mada Aerospace Team kembali memberikan prestasi yang membanggakan pada ajang Kompetisi Muatan Roket dan Roket Indonesia (Komurindo) dan Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (Kombat) 2015 yang diselenggarakan di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat pada tanggal 2-5 Agustus 2015. Dalam kompetisi tersebut Gadjah Mada Aerospace Team sukses menyabet juara 1 pada kategori Muatan Roket dan juara 2 pada kategori roket EDF.
Berikut mahasiswa UGM yang mendapat penghargaan : Muhammad Randi Ritvaldi (JTETI), Dwi Aji Kurniawan (JTETI), Ardita Wiratama (JTMI), Edo Probolaksono Aganinggar (JTETI), Luthfan Nur Ubai (JTETI), Dera Rachmawaty Kusuma (JTETI), Ghafar Ramadhan Fakih (ELINS), Naufal Imaduddin (JTMI), Yudha Bakti Nugroho (ELINS), Andi Surya Rakhmawan (ELINS), Aris Bodhi (JTF) peraih Juara 1 kategori Muatan Roket. Dan Wisnu Pamungkas (ELINS), Aji resindra Widya (JTETI), Fahdy Nashatya (JTETI), Handoko Kustanto (JTETI), Arief Rizkyawan (JTMI), Bayu Satria Buwana (JTMI), Naufal Idharuddin Nasiri (JTETI), Thundra Akbar Sudarsono (ELINS), Shodiq Jati Premono (JTETI), Maulana Ridwan Fathoni (JTMI), Dhanimsya Hudasaputra (JTMI), Aditya Fadzilah (ELINS), Fatimah Tri Windrasti (ELINS), Dyah Pribandaru Nirmalasari (JTMI), Zulfikar Mujahid (JTMI), Bhima Caraka, Rendi Fitranu (JTMI), Mario Adhi (JTMI), Randi Aldo (JTMI) mendapat Juara 2 kategori roket EDF.
Peserta Kompetisi Muatan Roket dan Roket Indonesia (Komurindo) dan Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (Kombat) 2015 melalui beberapa tahap penyeleksian ,yaitu tahap I evaluasi proposal dan tahap II evaluasi laporan perkembangan, kemudian diadakan workshop, dan pelaksanaan kompetisi di Lanud TNI AU, Pameungpeuk Garut Jawa Barat. Pada tanggal 3 Agustus 2015 pelaksanaan kompetisi dilakukan Uji Fungsional dan kemudian tanggal 4 Agustus 2015 dilaksanakan Uji Terbang.
Penyelenggaraan Komurindo dan Kombat 2015 diikuti oleh 56 tim dari 27 universitas di Indonesia yang terdiri dari 20 tim peserta kompetisi kategori muatan roket, 20 tim peserta kategori roket EDF, dan 16 peserta Kombat. Keseluruhan tim tersebut telah lulus dalam seleksi tahap I dan II, serta telah mengikuti workshop sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi para peserta.
Hasil kompetisi kategori muatan roket sebagai berikut : juara 1 Gathotkaca UGM, juara 2 StarPENSky-X4 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, juara 3 Krakatau 5.6 STMIK Teknorat Bandar Lampung, juara 4 Gatotkaca APTRG Telkom, Desain Terbaik diperoleh Pasupati Universitas Negeri Yogyakarta, dan Ide terbaik disabet oleh Pegasus 4 Institut Pertanian Bogor. Sedangkan untuk kategori roket EDF, juara 1 disabet oleh DIRK RKF-SCUTUM Universitas Komputer Indonesia, juara 2 UFO UGM, juara 3 Flashships Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, juara 4 EEPISKY G-06 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, desain terbaik diperoleh Tim Bangau APTRG Universitas Telkom Bandung, dan Ide terbaik disabet oleh DIRK RKF-SCUTUM Universitas Komputer Indonesia. Dan pada kompetisi kategori Balon Atmosfer memperoleh hasil sebagai berikut : Juara 1 diperoleh Arakula APTRG Universitas Telkom, juara 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya , juara 3 ERGSAT-XI VI5 Universitas Komputer Indonesia,JUARA 4 Jayapala Ganesha Institut Teknologi Bandung, Desain terbaik Rev-Gaardan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ide Terbaik diperoleh EEPISBAts Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
22 Agustus 2016
Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM yang diwakili oleh Pramudya Ananto (TE 2011) berhasil meraih prestasi membanggakan dengan meraih emas di International Mathematics Competition for University Students 2014 yang diselenggarakan di Blagoevgrad, Bulgaria. Kompetisi tersebut telah berlangsung pada 27 Juli – 2 Agustus 2015.
Pramudya Ananto merupakan 1 diantara 3 wakil dari UGM yang sukses meraih penghargaan di ajang berkelas internasional tersebut. Ketiga wakil dari UGM berhasil mendapat pulang dengan membawa penghargaan sebagai berikut
1. Pramudya Ananto mendapat emas
2. Made Benny Prasetya Wiranata mendapat perak
3. Willy Sumarno mendapat Honorable Mention.
Selamat kepada Pramudya Ananto atas prestasinya, semoga dapat diteruskan oleh adik-adik angkatannya.
22 Agustus 2016
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (JTETI FT UGM) atas nama Ridwan Wicaksono dan Imaduddin A. Majid yang menjadi perwakilan kelompok ATNIC mahasiswa JTETI FT UGM sukses meraih juara di kompetisi ASME (American Society of Mechanical Engineers) IShow (Innovation Showcase) pada 20 April 2015 di Pune, India.
ATNIC didukung Indmira sebuah perusahaan berbasis riset dam teknologi di bidang pertanian, lingkungan dan energi terbarukan. Inovasi dari kota Gudeg, Yogyakarta itu menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam kompetisi para inovator teknologi dunia tersebut. ATNIC memenangi kompetisi dengan mengusung karya BlumbangReksa.
BlumbangReksa merupakan sebuah teknologi pemantau kondisi air tambak dengan berbasis internet dan GSM telah mulai dikembangkan sejak September 2014. Teknologi yang bisa mencatat kondisi air tambak 24 jam non stop dan hasilnya bisa dilihat dengan gadget atau website ini selain menjadi 3 terbaik di ASME Ishow juga merupakan Finalis Nasional Mandiri Young Technopreneur 2015 dan penerima program bisnis Yayasan INOTEK (Inovasi Teknologi).
22 Agustus 2016
Selamat kepada Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (KMTETI) yang berhasil meraih gelar HMJ Terproduktif di Gadjah Mada Award 2014. Semua itu berkat kerja keras, semangat dan gotong royong dalam menyukseskan setiap kegiatan yang dilakukan oleh KMTETI.
22 Agustus 2016
Pada tanggal 21-23 November 2014 telah berlangsung acara pelatihan kewirausahaan sekaligus grand final lomba inovasi produk Lipen 2014 yang bertempat di Hotel Horison, Bogor. Acara ini terselenggara atas kerja sama dari Enjinia Nusantara (komunitas profesional Indonesia yang bekerja di Jepang) dan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia serta didukung berbagai pihak: LIPI, KBRI Tokyo, KJRI Osaka, Nanocenter Indonesia, Jmax Indonesia, MM2100 Industrial Town, dan lain-lain. Melalui acara ini diharapkan dapat lahir banyak technopreneur baru yang mampu membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi, demi tercapainya target membawa Indonesia menjadi 7 besar negara ekokomi dunia pada tahun 2030.
Dalam kompetisi lomba inovasi produk, terdapat tiga kategori : produk IT, produk rumah tangga serbaguna, serta produk hemat energi &ekonomis. Sebelumnya telah berhasil terkumpul 430 proposal ide yang berasal dari total 1435 mahasiswa peserta dari 34 jurusan dan 53 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Seluruh proposal ide tersebut lalu diseleksi menjadi 35 proposal dan akhirnya dipilih 3 proposal tiap kategori untuk dipertandingkan di babak grand final. Pada babak grand final akan ditentukan juara 1, 2, 3, dan juara harapan dari tiap kategori. Di samping itu, produk yang dinyatakan layak dapat mengikuti program inkubasi dan pendampingan usaha dari Pusat Inovasi LIPI.
Pada babak grand final yang bertajuk 'Olimpiade Monozukuri', satu-satunya wakil UGM, tim Kreatif Innovatif yang beranggotakan :
Hisyam Fakhri (TE 2012)
Budi Azhari (TE 2012)
Kukuh Daud Pribadi (TE 2012)
Muhammad Rifa'i Putra Sugita (TE 2012)
Ilham Maulana Himawan (TE 2012)
berhasil meraih juara 3 dan berhak atas hadiah sebesar 14 juta rupiah serta bantuan modal dari Kementrian Koperasi dan UKM.